Jangan pernah anggap remeh penyakit tidak menular. Pasalnya, penyakit tidak menular justru menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. "Masyarakat harus waspada pada penyakit tidak menular," ujar Kepala Bidang Pencegahan, Penanggulangan dan Penyakit Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Eddy Darma, Rabu (7/12), saat Seminar Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Balaikota Bogor.
Eddy yang didaulat sebagai pembicara acara seminar mengatakan, tren penderita penyakit tidak menular di dunia semakin tahun semakin meningkat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, pada tahun 2020 penyebab kematian karena penyakit tidak menular akan mencapai 73 persen dari seluruh penyebab kematian.
Dikatakan Eddy penyakit yang masuk kriteria tidak menular namun berbahaya adalah jantung, stroke, diabetes melitus, kanker dan penyakit paru obstruktif kronis. Penyakit-penyakit tersebut biasanya disebabkan perilaku atau gaya hidup tak sehat seseorang seperti kebiasaan merokok, mengonsumsi gula berlebih, malas berolahraga, dan mengonsumsi alkohol.
Dalam kesempatan yang sama Asisten Adminsitrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan Sekretariat Kota Bogor, Edgar Suratman mengatakan, di negara berkembang seperti Indonesia, pola kematian seseorang telah bergeser dari penyakit menular ke tidak menular.
Edgar menyampaikan, dari data tahun 2010, penyakit stroke, darah tinggi dan jantung menduduki peringkat teratas penyebab kematian seseorang. Dimana penyebab kematian akibat jantung dan darah tinggi mencapai 197 orang dan 119 orang karena stroke. "Masyarakat harus membiasakan pola hidup sehat untuk menghindar penyakit tidak menular," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.